Senin, 23 Mei 2016

laporan jurnal praktikum teleskop

PENENTUAN POSISI PLANET, MATAHARI, DAN BINTANG MENGGUNAKAN TELESKOP
Dea Hasna Fachriyah (1132070013)
Anggota Kelompok: Ai Nurhidayah, Elita Maulida, Euis Nabilah, Galih Purnama Sidik, Hani Gustiani, Latifah Audria
Jurusan/Prodi MIPA/Pendidikan Fisika 2013
Abstak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang penentuan posisi planet, matahari, dan bintang yang bertempat di Laboratorium terpadu MIPA UIN Sunan Gunung Djati Bandung lantai 3. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pelatihan. Dengan metode ini pula kita dapat menentukan posisi planet dan bintang. Alat yang digunakan yaitu teleskop. Berdasarkan hasil dari pengamatan ditemukan 7 bintang pada pukul 10.36.45 WIB tanggal 12 Mei 2016 yaitu bintang Sirius, Ranakrana, Propus, Phact, Aldebaran, Nihal, dan Bellatrix. Kemudian dapat ditemukan pula posisi dan rotasi sebuah planet yaitu Venus. Maka dari praktikum ini dapat disimpulkan bahwa dengan teleskop dapat menentukan letak dan posisi planet dan bintang.  
Kata Kunci: Teleskop Celestron, Bintang, Planet, Matahari, Posisi dan rotasi.
Pendahuluan
Teleskop merupakan sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Jenis teleskop yang dipakai untuk nonastronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya. Fungsi teleskop untuk melihat benda yang sangat jauh. Alat tersebut mengendalikan cermin sebagai pembentukan gambar yang akan diterima oleh mata. Berdasarkan objeknya, teleskop dibagi menjadi tiga jenis, yaitu teleskop refrakror (dioptrik), reflektor (catoptrik), dan catadoptrik. Bagian-bagian teleskop diantaranya yaitu findescop optik, focuser, eyepieces, tabung teleskop, primer mirror cell, lensa, tripod, lensa mata, pencari, lensa Barlow, dan mount. Teleskop celestron merupakan salah satu jenis teleskop reflektor yang menggunakan cermin sebagai pengganti lensa untuk menangkap cahaya dan memantulkannya.
Dasar Teori
Astrofisika adalah cabang astronomi yang berhubungan dengan fisika jagad raya, termasuk sifat fisik (luminositas kepadatan, suhu, dan komposisi kimia) dari objek astronomi seperti planet, bintang, galaksi, dan medium antar bintang dan juga interaksinya. Kosmologi adalah teori astrofisika pada skala terbesar. Ada beberapa langkah dalam pengaturan teleskop sebelum digunakan diantaranya yaitu 1) menyiapkan tropit teleskop, mengatur ketinggian tripot sesuai dengan kebutuhan, atur posisi kerataan tripot, 2) mengambil tabung teleskop, pasang dan atur keseimbangan tabung teleskop dengan memutar pengunci deklinasi dan pengunci sudut jam, 3) menggunakan kompas untuk memposisikan teleskop dengan memperhitungkan kutub bumi (utara-selatan bumi) untuk wilayah indonesia berada pada bumi bagian selatan, perhitungkan posisi equatorial wilayah pengamatan, 4) memasang cermin pembalik dan lensa okuler pada tabung teleskop, 5) memasang finder teleskop, melakuan kalibrasi teleskop dengan mencari objek tertentu yang dapat digunakan untuk mengkalibrasi teleskop. Dalam melakukan kalibrasi cari dan kunci objek terlebih dahulu menggunakan tabung teleskop kemudian posisikan objek tepat center diantara garis vertikal dan horizontal yang akan terlihat, 6) mengambil gambar objek yang didapatkan pada saat kalibrasi menggunakan kamera, 7) mencatat spesifikasi (model, ukuran, panjang teleskop, fokus lensa objektif dan lensa okuler), dan 8) menghitung perbesaran teleskop dari variasi fokus lensa okuler yang digunakan. Filter digunakan sebagai pengurang atau penyerap intensitas cahaya yang berlebih. Fokus teleskop sebagai tempat dimana lensa objektif mengumpulkan dan memusatkan  cahaya bintang atau benda langit lainnya. 
Metode
Pada penelitian ini menggunakan seperangkat kit teleskop celestron dan power tank. Adapun percobaan yang dilakukan diantaranya menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, merangkai bagian-bagian teleskop agar dapat digunakan, melakukan setting pada teleskop kemudian menghubungkan dengan power tank yang telah tersambung pada sumber listrik, menentukan posisi dan rotasi bintang atau benda langit lainnya sesuai dengan tanggal dan waktu pelaksanaan penelitian.  
Hasil dan Pembahasan

 

  Gambar 1 Teleskop Celesstron
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, terdapat dua kali pengamatan yaitu pada teleskop bumi dan teleskop celestron. Pada teleskop bumi saat dilakukan uji coba, teleskop berfungsi dengan baik, gambar yang diperoleh yaitu gambar daun yang terlihat jelas pada jarak kurang lebih 30 meter. Filter dan fokus yang didapat adalah diperbesar dan terbalik. Percobaan kedua pada teleskop celestron yang dihubungkan dengan power tank berisi aki 12 volt untuk menyalakan teleskop melalui penentuan posisi dan rotasi, ditemukan data mengenai bintang-bintang yang terdeteksi pada remote teleskop saat pukul 10.35.45 WIB. Setelah waktu di setting, alat akan secara otomatis bergerak pada kedudukan planet atau bintang tertentu kemudian data akan muncul pada layar remote dengan menunjukkan nama bintang atau planet yang dituju. Nama-nama bintang yang diperoleh yaitu bintang Sirius, Ranakrana, Propus, Phact, Aldebaran, Nihal, dan Bellatrix. 
Kesimpulan
Teleskop celtestron merupakan teleskop berjenis equatorial, dimana pergerakannya mengacu pada sistem koordinat equatorial yang dapat mengikuti arah perputaran bintang. Metode yang dilakukan yaitu pelatihan, dimana praktikan merakit dan menggunakan alat praktikum secara mandiri. Alat yang digunakan yaitu teleskop celestron dan teleskop bumi, yang digunakan untuk melihat benda-benda jauh dan mendeteksi bintang dan planet dengan perputaran equatorial. Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan teleskop celestron kita dapat menentukan letak dan posisi planet dan bintang.
Daftar Pustaka



Tidak ada komentar:

Posting Komentar