PENENTUAN
POSISI PLANET, MATAHARI, DAN BINTANG MENGGUNAKAN TELESKOP
Dea
Hasna Fachriyah (1132070013)
Anggota
Kelompok: Ai Nurhidayah, Elita Maulida, Euis Nabilah, Galih Purnama Sidik, Hani
Gustiani, Latifah Audria
Jurusan/Prodi
MIPA/Pendidikan Fisika 2013
Abstak
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran
tentang penentuan posisi planet, matahari, dan bintang yang bertempat di Laboratorium
terpadu MIPA UIN Sunan Gunung Djati Bandung lantai 3. Penelitian ini dilakukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan
Antariksa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode pelatihan.
Dengan metode ini pula kita dapat menentukan posisi planet dan bintang. Alat
yang digunakan yaitu teleskop. Berdasarkan hasil dari pengamatan ditemukan 7
bintang pada pukul 10.36.45 WIB tanggal 12 Mei 2016 yaitu bintang Sirius, Ranakrana,
Propus, Phact, Aldebaran, Nihal, dan Bellatrix. Kemudian dapat ditemukan pula
posisi dan rotasi sebuah planet yaitu Venus. Maka dari praktikum ini dapat
disimpulkan bahwa dengan teleskop dapat menentukan letak dan posisi planet dan
bintang.
Kata Kunci: Teleskop Celestron, Bintang, Planet,
Matahari, Posisi dan rotasi.
Pendahuluan
Teleskop
merupakan sebuah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi
elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Jenis
teleskop yang dipakai untuk nonastronomis antara lain adalah transit,
monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran
sudut benda, dan juga kecerahannya. Fungsi teleskop untuk melihat benda yang
sangat jauh. Alat tersebut mengendalikan cermin sebagai pembentukan gambar yang
akan diterima oleh mata. Berdasarkan objeknya, teleskop dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu teleskop refrakror (dioptrik), reflektor (catoptrik), dan
catadoptrik. Bagian-bagian teleskop diantaranya yaitu findescop optik, focuser,
eyepieces, tabung teleskop, primer mirror cell, lensa, tripod, lensa mata,
pencari, lensa Barlow, dan mount. Teleskop celestron merupakan salah satu jenis
teleskop reflektor yang menggunakan cermin sebagai pengganti lensa untuk
menangkap cahaya dan memantulkannya.
Dasar Teori
Astrofisika
adalah cabang astronomi yang berhubungan dengan fisika jagad raya, termasuk
sifat fisik (luminositas kepadatan, suhu, dan komposisi kimia) dari objek
astronomi seperti planet, bintang, galaksi, dan medium antar bintang dan juga
interaksinya. Kosmologi adalah teori astrofisika pada skala terbesar. Ada
beberapa langkah dalam pengaturan teleskop sebelum digunakan diantaranya yaitu
1) menyiapkan tropit teleskop, mengatur ketinggian tripot sesuai dengan
kebutuhan, atur posisi kerataan tripot, 2) mengambil tabung teleskop, pasang
dan atur keseimbangan tabung teleskop dengan memutar pengunci deklinasi dan
pengunci sudut jam, 3) menggunakan kompas untuk memposisikan teleskop dengan
memperhitungkan kutub bumi (utara-selatan bumi) untuk wilayah indonesia berada
pada bumi bagian selatan, perhitungkan posisi equatorial wilayah pengamatan, 4)
memasang cermin pembalik dan lensa okuler pada tabung teleskop, 5) memasang finder
teleskop, melakuan kalibrasi teleskop dengan mencari objek tertentu yang dapat
digunakan untuk mengkalibrasi teleskop. Dalam melakukan kalibrasi cari dan
kunci objek terlebih dahulu menggunakan tabung teleskop kemudian posisikan
objek tepat center diantara garis vertikal dan horizontal yang akan terlihat,
6) mengambil gambar objek yang didapatkan pada saat kalibrasi menggunakan
kamera, 7) mencatat spesifikasi (model, ukuran, panjang teleskop, fokus lensa
objektif dan lensa okuler), dan 8) menghitung perbesaran teleskop dari variasi
fokus lensa okuler yang digunakan. Filter digunakan sebagai pengurang atau
penyerap intensitas cahaya yang berlebih. Fokus teleskop sebagai tempat dimana
lensa objektif mengumpulkan dan memusatkan cahaya bintang atau benda langit lainnya.
Metode
Pada
penelitian ini menggunakan seperangkat kit teleskop celestron dan power tank.
Adapun percobaan yang dilakukan diantaranya menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan, merangkai bagian-bagian teleskop agar dapat digunakan, melakukan
setting pada teleskop kemudian menghubungkan dengan power tank yang telah
tersambung pada sumber listrik, menentukan posisi dan rotasi bintang atau benda
langit lainnya sesuai dengan tanggal dan waktu pelaksanaan penelitian.
Hasil dan Pembahasan
Gambar 1 Teleskop Celesstron
Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan, terdapat dua kali pengamatan yaitu pada
teleskop bumi dan teleskop celestron. Pada teleskop bumi saat dilakukan uji
coba, teleskop berfungsi dengan baik, gambar yang diperoleh yaitu gambar daun
yang terlihat jelas pada jarak kurang lebih 30 meter. Filter dan fokus yang
didapat adalah diperbesar dan terbalik. Percobaan kedua pada teleskop celestron
yang dihubungkan dengan power tank berisi aki 12 volt untuk menyalakan teleskop
melalui penentuan posisi dan rotasi, ditemukan data mengenai bintang-bintang
yang terdeteksi pada remote teleskop saat pukul 10.35.45 WIB. Setelah waktu di
setting, alat akan secara otomatis bergerak pada kedudukan planet atau bintang
tertentu kemudian data akan muncul pada layar remote dengan menunjukkan nama
bintang atau planet yang dituju. Nama-nama bintang yang diperoleh yaitu bintang
Sirius, Ranakrana, Propus, Phact, Aldebaran, Nihal, dan Bellatrix.
Kesimpulan
Teleskop
celtestron merupakan teleskop berjenis equatorial, dimana pergerakannya mengacu
pada sistem koordinat equatorial yang dapat mengikuti arah perputaran bintang. Metode
yang dilakukan yaitu pelatihan, dimana praktikan merakit dan menggunakan alat
praktikum secara mandiri. Alat yang digunakan yaitu teleskop celestron dan
teleskop bumi, yang digunakan untuk melihat benda-benda jauh dan mendeteksi
bintang dan planet dengan perputaran equatorial. Dari penelitian yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan teleskop celestron kita dapat
menentukan letak dan posisi planet dan bintang.
Daftar Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar